Fenomena Mikroplastik: Dampak, Bahaya dan Pencegahannya

Redaksi NBN

NUSANTARABARUNEWS.COM – mikroplastik merupakan partikel plastik kecil berukuran kurang dari 5 milimeter yang berasal dari:

1. Pecahan plastik yang lebih besar,
2. Serat dari pakaian sintetis, dan
3. Partikel yang dihasilkan dari produk kosmetik atau pembersih.

Mikro plastik sering ditemukan di lingkungan, terutama di laut dan dapat membahayakan ekosistem serta kesehatan manusia karena dapat terakumulasi dalam rantai makanan dan membawa zat berbahaya.

Berdasarkan jurnal kesehatan lingkungan Indonesia tahun 2023 mikroplastik dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia, antara lain:

- Advertisement -
Ad image

1. Pencemaran Lingkungan:
Mikroplastik mencemari ekosistem laut dan darat mengganggu keseimbangan lingkungan.

2. Ancaman Pada Kehidupan Laut:
Hewan laut dapat mengkonsumsi mikroplastik, yang dapat menyebabkan hidrofik masalah pencernaan, atau kematian.

3. Akumulasi Dalam Rantai Makanan:
Mikroplastik dapat terakumulasi dalam makanan laut sehingga manusia yang mengonsumsinya juga terpapar.

4. Penyebaran Zat Berbahaya:
Mikroplastik dapat menyerap dan membawa polutan berbahaya seperti pestisida dan logam berat, yang dapat membahayakan kesehatan.

5. Dampak Kesehatan Manusia:
Paparan mikroplastik melalui makanan, air, atau udara dapat menyebabkan masalah kesehatan, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek jangka panjangnya.

6. Gangguan Ekosistem:
Mikro plastik dapat mempengaruhi kualitas tanah dan air, serta kesehatan ekosistem secara keseluruhan.

Microplastik semakin banyak disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Penggunaan Plastik Sekali Pakai:
Banyak produk plastik yang dirancang untuk digunakan sekali, seperti botol air, kantong belanja, dan kemasan makanan. Setelah digunakan, banyak yang berakhir di tempat pembuangan sampah atau lingkungan.

2. Pencemaran dari Industri:
Beberapa industri menghasilkan limbah plastik yang mengandung mikroplastik yang dapat terlepas ke lingkungan selama proses produksi atau pembuangan.

3. Pakaian Sintetis:
Saat pakaian berbahan sintetis seperti polyester dicuci, serat-serat kecil dapat terlepas dan masuk ke sistem air. Ini adalah sumber besar mikroplastik di lautan.

4. Pembongkaran dan Penguraian Plastik:
Plastik yang lebih besar yang terdegradasi karena sinar UV, cuaca dan gesekan akan terurai menjadi partikel yang lebih kecil, menjadi mikroplastik.

5. Produk Perawatan Diri:
Beberapa produk, seperti scrub wajah dan pasta gigi, mengandung microbeads, yang merupakan bentuk mikroplastik.

Untuk mencegah mikroplastik agar tidak membahayakan manusia, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai:
Pilih alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti botol kaca atau kantong kain, untuk mengurangi jumlah plastik yang digunakan.

2. Daur Ulang dan Buang dengan Benar:
Pastikan untuk mendaur ulang plastik yang dapat didaur ulang dan buang limbah plastik dengan cara yang benar agar tidak mencemari lingkungan.

3. Pilih Pakaian dengan Hati-hati:
Gunakan pakaian dari bahan alami atau cari merk yang menawarkan produk dengan dampak lingkungan yang lebih rendah. Cuci pakaian sintetis dengan kantong penghalang untuk menangkap serat yang terlepas.

4. Hindari Produk dengan Microbeads:
Periksa label produk perawatan pribadi dan pilih yang bebas dari microbeads. Pilih produk yang menggunakan bahan alami sebagai pengganti.

5. Dukung Kebijakan Lingkungan:
Dukung kebijakan dan inisiatif yang bertujuan mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan pengelolaan limbah.

6. Edukasi dan Kesadaran:
Tingkatkan kesadaran diri dan orang lain tentang bahaya mikroplastik dan cara menguranginya. Semakin banyak orang yang sadar, semakin besar dampaknya.

Dengan langkah-langkah ini, kita dapat membantu mengurangi pencemaran mikroplastik dan melindungi kesehatan kita serta lingkungan.

 

Nganjuk, 11 Oktober 2024
Penulis Yulia Dewi Puspitasari
Kepala Program Studi, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Kabupaten Nganjuk.

Bagikan artikel ini
Nusantara Baru News