NUSANTARABARUNEWS.COM – Permintaan pembukaan jalan di ROW 47 PIK kelurahan Kapuk Muara berjalan ricuh,15 pendemo dilarikan ke Rumah Sakit akibat luka lembaran batu dan bambu.
Aksi demontrasi menuntut pembukaan jalan ROW 47 di wilayah Pantai Indah Kapuk berlangsung ricuh, para demonstran bentrok dengan security dan dugaan oknum preman, Jum’at (14/2025).
Masa yang menggunakan transportasi Angkutan Umum (Angkot) dan sepeda mulai berkumpul menuju kantor pemasaran Mandara Permai di Pantai Indah Kapuk (PIK).
Sayang sebelum sampai ke lokasi mereka sudah di cegat kelompok massa berkaos merah menggunakan kayu, kericuhan pun terjadi kedua belah pihak sempat saling lempar batu dan bambu.
Terlihat banyak korban dikedua belah pihak, Sufyan Hadi mengatakan bahwa ada 15 demonstran mengalami luka parah di bagian kepala dan dilarikan ke Rumah sakit terdekat.
Tuntutan meraka (demonstran) adalah meminta pihak Mandara untuk membuka akses jalan ROW 47 menuju wilayah Kapuk Muara, sayang pada saat demonstran berada di jalan Resinda sekelompok orang yang menggunakan kaos warna merah melempari mereka dengan batu, akibatnya 15 demonstran luka parah dan dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.
Suphan Hadi, koordinator aksi mengatakan bahwa demonstran yang didominasi kaum ibu di serang menggunakan batu dan bambu sehingga mereka berusaha menyelamatkan diri dengan berlindung di perumahan tersebut.
“Kami diserang tiba -tiba menggunakan batu dan diantara kami banyak yang terluka ,kami aksi damai dan tidak menginginkan kejadian ini,” katanya.
Sementara itu Kapolsek Penjaringan, Ady Agus mengatakan pihaknya belum bisa memastikan siapa yang melakukan penyerangan dan akan melakukan tindakan penyelidikan.
“Kami sudah ada ditempat pada saat kejadian tapi kejadiannya tiba-tiba masalah yang menyerang siapa kami belum tahu” katanya.
Menurut salah seorang warga kejadian itu sangat di sayangkan apalagi mengakibatkan banyak korban.
“Turut prihatin dan konflik ini agar segera di selesaikan oleh pemerintah dengan cepat sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi,” kata Yusuf.(**)