Nganjuk, NBN.COM — Jalan diperlintasan rel Kereta Api (KA) di wilayah Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berlubang setelah sempat diperbaiki atau ditambal sebelum momentum Hari Raya Idul Fitri tahun 2025/1446 hijriah.
Pantauan wartawan Nusantarabarunews.com, pengguna jalan yang melintas di perlintasan KA harus berjalan pelan-pelan, hingga menurunkan kedua kakinya untuk pengendara sepeda motor, dikarenakan jalan yang berlubang hingga mencalonkan kedalaman sekitar kurang lebih 10 centimeter.
Menurut Yuli Petugas Jaga Lintasan (PJL) pada Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 90 ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa jalan tersebut diperbaiki atau ditambal hanya ketika akan menghadapi momentum tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri.
“Untuk perbaikan atau penambalan jalan ini hanya ketika hanya mau momen hari besar seperti lebaran. Ini baru ditambal ketika mau lebaran kemarin, setelah itu hingga hari ini belum ada perbaikan atau penambalan hingga saat ini,” ucap Yuli, di Pos PJL pada JPL 90, Kecamatan Baron, Nganjuk, Jawa Timur, pada Senin (23/6/2025).
Yuli mengungkapkan bahwa, demi masyarakat yang melintas dirinya rela menambal dengan menggunakan batu koral yang ada depan Pos PJL pada JPL 90, walaupun sebenarnya bukan bagian dari tugasnya.
“Dari semua petugas pos PJL pada JPL 90, sering atau secara rutin melakukan perbaikan atau menguruk dengan bebatuan yang ada di depan pos ini, supaya nyaman dan kendaraan bisa lancar,” kata Yuli kepada wartawan Nusantarabarunews.com.
Sementara terpisah salah satu Pak Ogah yang biasa mengatur lalu lintas di persimpangan dekat rel KA Baron ketika di konfirmasi mengatakan, terakhir dilakukan perbaikan atau pengaspalan ketika menjelang hari Raya Idul Fitri tahun 2025.
“Setahu saya setelah itu tidak ada perbaikan ataupun penambalan aspal yang berlubang pada perlintasan rel KA,” kata Pak Ogah kepada Nusantarabarunews.com, pada Rabu (25/6/2025).
Pak Ogah mengungkapkan yang sering melakukan perbaikan atau penambalan jalan yang berlubang adalah personel PJL pada JPL 90 dengan mengambil bebatuan yang ada di sekitar Pos.
“Yang sering melakukan perbaikan atau penambalan yang paling sering itu yang usianya sudah agak tua itu. Disitu juga kadang ada yang jatuh Pak, namun tidak parah, sehingga masih bisa melanjutkan perjalanan,” pungkasnya.(Asis)
Editor/Korwil Jawa Timur: Tiarsin