NUSANTARABARUNEWS.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar turut menyambut tamu negara di Terminal VIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (19/10/2024). Para tamu negara akan menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.
Al Muktabar mendapat penugasan dari Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia melakukan pendampingan menteri dan pejabat setingkat menteri. “Menyambut tamu-tamu negara setingkat presiden, perdana menteri, dan juga ada menteri dalam rangka kita dengan hubungan diplomatik yang baik dengan negara-negara sahabat,” ucapnya.
“Alhamdulillah, hari ini kita mendapatkan kondisi yang baik mulai dari pagi, siang yang tidak terik, malam hari ini cuacanya juga sangat baik. Para tamu negara juga mengatakan cuaca dan perjalanannya sangat baik,” ungkap Al Muktabar.
Dikatakan, beberapa tamu negara menyatakan kedekatannya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Juga dengan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Para tamu menyiapkan waktu spesial untuk datang dalam pelantikan.
“Beberapa juga akan melanjutkan pembicaraan bilateral,” ungkap Al Muktabar.
Al Muktabar berharap, kedatangan para tamu negara menjadi pertanda baik hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara di dunia yang berdaulat bagi tata kehidupan Indonesia. Meningkatkan investasi, pasar, dan lainnya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Diungkap sejak pagi hingga malam, dirinya menyambut tamu negara. “Mudah-mudahan berdampak baik juga bagi Provinsi Banten. Dalam setiap berjabat tangan saya memperkenalkan diri sebagai Pj Gubernur Banten. Beberapa menceritakan mereka punya investasi di Provinsi Banten,” ungkap Al Muktabar.
Dirinya juga berharap, Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 pada hari Minggu tanggal 20 Oktober berjalan lancar.
Sebagai informasi tamu negara tiba di Bandara Soekarno-Hatta hari ini adalah Sheikh Nahayan Mabarak Al Nahyan dari Uni Emirat Arab, Wakil Presiden Laos Pany Yathotou, Wakil Presiden Vietnam Vo Thi Anh Xuan, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai Tabimasmas, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Perdana Menteri Serbia Milos Vucevic, Wakil Presiden Republik Rakyat Tiongkok Han Zheng, Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters, Wakil Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Kepulauan Solomon Jeremiah Manele, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr., dan Perdana Menteri Republik Korea Han Duck-soo.(**)